Pasir Pengaraian (Mahardikanews)
Kebijakan Satu Peta merupakan
agenda nasional, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 tahun 2016.
Di Provinsi Riau sendiri baru 5 daerah yang sudah membuat Kebijakan Satu Peta,
termasuk Pemprov Riau. Terkait hal
tersebut, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) telah membentuk Forum Data
Geospasial dan Informasi Geospasial, Selasa (20/3). Forum ini akan menyiapkan
seluruh data diperlukan, sebagai pendukung Kebijakan Satu Peta. Belum mencakup seluruh mapping, baru memuat mapping
jalan dan jembatan, pendidikan, daerah tutupan hutan, rawan konflik, peta
perbatasan, dan lainnya.
Pada lounching Forum tersebut
Bupati Rohul H Sukiman, didampingi Sekda Ir Damri Harun, Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nifzar SP MIp, dan Kepala Inspektorat
M Munif. Pada kesempatan itu, Bupati meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) termasuk Pemerintah Desa untuk berkoordinasi dengan Tim Forum, sehingga
seluruh data yang diperlukan dimasukkan dalam website Rohul Satu Peta.
Imelda sebagai Deputy Tim
Leader, Australia,
mengungkapkan beberapa daerah di Indonesia sudah mulai membuatnya. Untuk
pembuatan Rohul Satu Peta sendiri, membutuhkan waktu 1 tahun, melibatkan seluruh
elemen terkait. Ke depan diharapkan, dengan Satu Peta ini memudahkan pemerintah
daerah dalam memetakan pembangunan. Selain Pemprov Riau, sudah lima daerah yang
sudah membuatnya, yakni Kabupaten Kampar, Rokan Hilir, Bengkalis, Kuantan
Singingi dan Kabupaten Rohul, ungkap Imelda.
Kepala Bappeda, menyampaikan
terima kasih ke pihak ketiga dalam mewujudkan Satu Peta untuk pembangunan yang
akan dilaksanakan selama satu tahun ini. Rohul menjadi salah satu pilot project
di Provinsi Riau, bersama empat kabupaten lainnya. Selama 1 tahun bersama Tim
Forum, Bappeda Rohul telah membangun sumber daya manusia untuk memahami tentang
manfaat kegunaan pengelolaan tata ruang, agar seluruh pembangunan yang
dilakukan, serta aktivitas masyarakat tersedia ruang yang cukup.
Kedua, membangun sistem
dengan melaunching website Rohul Satu Peta. Menurutnya, dengan program ini dapat
dilakukan peningkatan resolusi dan objektivitas pembangunan, baik ruas jalan,
status jalan, dan fungsi jalan, baik jalan status kabupaten, jalan provinsi,
jalan desa, dan jalan lingkungan. Selain mapping jalan, juga bisa memapping
seluruh aspek pembangunan yang ada, sepanjang ada data akurat dan valid dari
OPD, seperti sebaran pendidikan, kesehatan, pertanian, dan peternakan. Website
Rohul Satu Peta baru memuat sebagian data, belum mencakup seluruh sektor. Rohul
Satu Peta memuat data real sesuai di lapangan, termasuk titik koordinat HGU dan
areal perkebunan, kawasan hutan, dan lainnya, terang Nifzar. (adv/humas)