Ketum P Gelora Indonesia : Krisis Berlarut, Seluruh Negara Di Dunia Mengalami Kebingungan

Administrator
1.206 view
Ketum P Gelora Indonesia : Krisis Berlarut, Seluruh Negara Di Dunia Mengalami Kebingungan
Jampas
Ketum P Gelora Indonesi Anis Matta

Jakarta (Mahardikanews.com)

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta menegaskan, krisis berlarut saat ini menyebabkan seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia mengalami kebingungan dan tidak berdaya bahkan seolah tidak tahu bagaimana bersikap.

Hal ini akan menyebabkan terjadinya krisis sosial yang besar dan revolusi sosial di hampir seluruh negara, termasuk Indonesia.

"Disinilah kita mengingatkan pentingnya agama menjadi inspirasi untuk menyelesaikan persoalan di tengah krisis yang melanda dunia, dan karenanya krisis ini juga menuntut lahirnya kepemimpinan baru” kata Anis Matta dalam Gelora Talk bertajuk "Ramadhan Tahun Ke-3 Dalam Suasana Krisis Berlarut, Apa Makna dan Pesan Islam", Rabu (6/4/2022) petang” yang siaran persnya disampaikan kepada wartawan, Kamis (7/4/22).

Dalam diskusi yang digelar secara daring dan disiarkan langsung di kanal YouTube Gelora TV ini, turut tampil sebagai narasumber Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas, Muballigh Nasional Haikal Hasan Baras dan Pakar Epidemiologi Klinis (Ahli Ilmu Penyebaran Penyakit) Ahlina Institute dr.Tifauzia Tyassuma.

Menurut Anis Matta, dunia saat ini dilanda berbagai krisis di antaranya Pandemi, krisis ekonomi, hingga munculnya ancaman krisis pangan akibat dampak perang Rusia dan Ukraina.

Dalam situasi kebingungan ini, negara-negara di dunia akan mengambil jalan pintas melakukan langkah-langkah represif untuk mempertahankan dirinya di tengah gelombang protes massa yang terus menerus datang.

Situasi tersebut, bisa menyebabkan disintegrasi sosial, khususnya pada negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia, termasuk Indonesia.

Anis Matta mengemukakan, agama tidak hanya bisa menjadi sumber inspirasi untuk menyelesaikan persoalan di level individu, melainkan juga pada level sistemik.

Sebab, agama telah memberikan petunjuk jalan yang lurus dan terkoneksi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini.

"Kita perlu melihat agama ini sebagai satu sumber inspirasi yang bisa menyelesaikan masalah ini bukan hanya pada level individu seperti Nabi Yusuf AS ketika sengaja berlapar-lapar supaya tetap bisa mengingat orang yang lapar. Tetapi juga melahirkan satu gerakan yang bisa menawarkan agama sebagai solusi bagi penyelesaian sistemik terhadap masalah yang sekarang kita sedang alami," ujarnya.

Bagi Indonesia saat ini, tambah Anis Matta, diperlukan seorang pemimpin baru yang kuat dan visioner, mampu mengelola krisis menjadi peluang, karena krisis pada dasarnya adalah peluang dan tanda akan munculnya pemimpin baru.

Wakil Ketua MUI Anwar Abbas berpendapat berbagai persoalan bangsa saat ini bisa diselesaikan dengan kembali kepada Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Namun, akhir-akhir ini Pancasila kerap digunakan untuk memukul lawan dengan mengatakan lawannya sebagai tidak Pancasilais. Padahal yang menggunakan Pancasila untuk memukul lawan tersebut justru tidak Pancasilais.

Dikatakan, acuan kita dalam mengendalikan diri adalah nilai-nilai dan semangat, serta jiwa yang ada di dalam Pancasila serta hukum dasar yang ada di negeri ini yaitu UUD 1945.

Mubaligh Nasional Haekal Hassan Baras berharap agar buku karya Ketua Umum Partai Anis Matta berjudul 'Pesan Islam Menghadapi Krisis’ bisa menjadi bahan diskusi, untuk mengatasi krisis berlarut saat ini.

Buku tersebut memberikan berbagai solusi soal krisis dan kemimpinan, serta menganjurkan manusia untuk kembali kepada agama.

Disebutnya, buku ini perlu disebarluaskan di media sosial dan diviralkan agar bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat secara utuh.

Pakar Epidemiologi Klinis dr. Tifauzia Tyassuma mengingatkan, bahwa Pandemi Covid-19 ini masih akan berlangsung 7 tahun lagi, dan masih akan terus bermunculan varian-varian baru, bahkan virus baru. Namun, karakter virus Covid-19 semakin lama akan melemah.

Kondisi sekarang persis dengan kondisi 100 tahun lalu, ketika ada Flu Spanyol yang disebabkan virus H1N1.

Meskipun kita juga dikejutkan ditemukannya Laboratorium Biologi di Ukraina yang dikatakan juga memproduksi Covid-19.

Ini berarti dalam 10 tahun ke depan akan banyak virus dan kuman patogen yang dilepaskan. (Jampas)

Penulis
: JAMPAS
Editor
: Maruba P Habeahan
Sumber
: Release