Jakarta (Mahardikanews.com)
Bakal Calon Presiden (Capres) 2024 masih bisa disebut sangat cair, karena selain masih dua tahun lagi, juga belum ada pasangan Capres-Cawapres koalisi yang ditetapkan.
Partai-partai papan atas seperti PDIP, Golkar, dan Gerindra harus berani memajukan pimpinan partainya sebagai bakal Capres dari sekarang. Kalau tidak, maka partai dan bakal Capresnya akan tenggelam.
Ketua DPP Partai Golkar Tb Ace Hasan Syazili menyatakan hal itu kepada wartawan dalam diskusi
‘Membaca Peta Koalisi dan Potensi Kontestasi 2024’, bersama Ketua DPP PKB Faisol Riza, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi, dan analis politik Voxpol Centre Research And Consulting Pangi Syarwi Chaniago, Kamis (14/10/21) di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.
Menurut TB Ace Hasan, Partai Golkar sudah jauh hari mempersiapkan Capres yang akan diusung, melalui proses rekrutmen kader kader terbaiknya.
Apalagi, Pemilu 2024 serentak antara Pileg, Pilpres dan Pilkada, maka perjuangan politik harus double track.
Sesuai keputusan Munas dan Rapimnas, Golkar telah memutuskan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto (AH) sebagai Capres 2024.
“Itu bukan keinginan Pak Airlangga, tetapi kehendak kader dan pengurus Golkar di seluruh Indonesia†ujar Ace Hasan, sambil menyebutkan bahwa Golkar tentu tidak sendirian dan sejalan dengan dinamika politik ke depan, bisa berkoalisi dengan PDIP, Gerindra, PKB, dan parta lain.
Kalau Golkar mau maju sendiri tinggal koalisi dengan koalisi dengan satu partai. Bisa PPP, PAN dan lainnya.
Ace optimis dua tahun ke depan Capres akan megerucut pada tiga pasangan, dan popularitas atau elektabilitas AH cenderung terus naik. Sejalan dengan PT 20 % kursi DPR RI dan suara Pemilu 25 % diprediksi akan ada tiga pasangan Capres. Bagi Golkar yang penting dalam koalisi, ada kesamaan garis perjuangan dan dalam pembentukan pemerintah.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi, mengemukakan, selain figur Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa juga akan membentuk poros baru untuk memenuhi syarat 20 persen.
Ia yakin pada pemilu 2024 juga akan ada tiga poros pasangan Capres dan ketiga poros politik sama-sama membutuhkan partai religius.
Ketua DPP PKB Faisol Riza menilai sampai saat ini belum ada Capres yang kuat, sehingga masih banyak ruang kosong dimana pimpinan PKB Abdul Muhaimin Iskandar bisa mengisi ruang kosong tersebut dengan spirit religiusitas.
Dalam survey, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, cukup bagus. Tetapi persoalannya apakah kedua Gubernur itu akan dapat tiket bakal Capres 2024 atau tidak.
Pangi Syarwi mengamati bahwa pencapresan ini masih dinamis dan akan terus berubah. Kalau disurvei selama ini ada nama Prabowo, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AYH), tetapi king makers-nya tetap Jokowi, Megawati, dan SBY. (JPH)