Menlu Retno Tekankan Pentingnya Konektivitas Antar Kawasan di FEALAC

Administrator
2.296 view
Menlu Retno Tekankan Pentingnya Konektivitas Antar Kawasan di FEALAC

​San Jose, mahardikanews.com - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P. Marsudi menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Luar Negeri ke-7 Forum East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC), (21/8). Pertemuan dihadiri oleh para Menteri Luar negeri dan Delegasi dari 36 negara anggota FEALAC.

 

Dalam pertemuan tersebut, Menlu menekankan pentingnya isu konektivitas, yang meliputi udara, laut, insitusi, media, people-to-people contact, dan perdagangan serta investasi.  “Ini saatnya FEALAC melihat Samudera Pasifik bukan memisahkan, melainkan menghubungkan kedua kawasan, sehingga potensi ini harus dimanfaatkan untuk membawa kemakmuran bagi masyarakat kedua kawasan” papar Menlu RI. Isu konektivitas ini telah dibawa oleh Indonesia sejak PTM FEALAC di Bali tahun 2013.

 

Menteri Retno menyampaikan dorongan bagi penguatan sistem transportasi maritim dan udara yang efisien, pembangunan infrastruktur maritim dan kerja sama udara dengan penerbangan langsung atau code sharing. Juga disampaikan bahwa konektivitas digital dan ICT menjadi kunci komunikasi dalam mengatasi masalah jarak antara kedua kawasan.

 

Penguatan konektivitas tersebut diharapkan akan mempelancar pergerakan manusia, barang dan jasa. Potensi FEALAC dengan jumlah penduduk kedua kawasan mewakili hampir 40% penduduk dunia, 33% dari total perdagangan global, dan 35% dari total GDP dunia menjadi target Indonesia untuk memperkuat kehadiran produk Indonesia pada pasar non-tradisional di kawasan Amerika Latin tersebut. Terpilihnya Indonesia sebagai Ketua Working Group on Trade, Investment, Tourism and MSMEs pada Forum FEALAC tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung rencana capaian tersebut.

 

Di samping isu konektivitas, Indonesia juga mendukung pembangunan jejaring pengusaha kecil dan menengah antara kedua kawasan, penguatan kerja sama Selatan-Selatan, kerja sama Triangular dan peningkatan kemitraan sektor swasta dan sektor pemerintah (public-private partnership). Indonesia mengusulkan kiranya FEALAC dapat membuat database peraturan perdagangan negara sebagai penunjang upaya peningkatan perdagangan.

 

Menlu Retno juga menggunakan kesempatan pertemuan ini untuk mendorong kerja sama dalam penanganan masalah Transnational Organized Crime (TCO) dengan membentuk network, pertukaran informasi dan data, berbagi pengalaman, dan peningkatan kapasitas. FEALAC diharapkan dapat memprioritaskan pembentukan networking antara penegak hukum dari negara-negara anggota, terutama kejahatan perdagangan obat terlarang. Menlu Retno juga mendorong bagi penguatan penanganan bencana alam.

 

Pada pertemuan ini, Menlu Retno juga menginformasikan rencana Indonesia untuk menyelenggarakan Indonesia-FEALAC Youth Conference di Bandung pada 18-22 September 2015 dan pertemuan kedua World Culture Forum di Bali pada September 2016. Kegiatan tersebut menjadi bukti upaya konkrit Indonesia untuk memperkuat people-to-people contact.

 

PTM VII FEALAC telah mengesahkan San Jose Declaration yang berisi antara lain kesepakatan untuk memperkuat konektivitas kawasan Asia Timur dan Amerika Latin, memberantas kemiskinan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Pertemuan juga telah mengeluarkan pernyataan bersama untuk menunjukkan belasungkawa dan solidaritas atas ledakan bom yang melanda distrik Ratchaprasong, Bangkok, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

 

Di sela-sela PTM ke-7 FEALAC, Menteri Retno juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kosta Rika, El Salvador, Uruguay, dan Panama untuk membahas peningkatan kerja sama bilateral. 

(FR/melu ri)

Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers tidak menjadi tanggungjawab Media Online mahardikanews.com Hubungi kami: redaksi@mahardikanews.com